Mengenal Tradisi 'Beroah' Masyarakat Melayu Desa Nanga Tikan saat Hari Raya Idul Fitri

- 20 Mei 2021, 14:54 WIB
Acara Beroah Desa Nanga Tikan
Acara Beroah Desa Nanga Tikan /Brilian Lubis/Warta Pontianak

“Kalau di hari lebaran, banyak keluarga yang membuat acara Beroah dan mengundang penduduk desa, setelah itu tamu undangan memakan makanan yang sudah disediakan,” ujar Usna Sumartono yang merupakan warga asli Desa Nanga Tikan.

Tidak hanya di hari pertama lebaran, acara Beroah terus berlanjut apabila masih ada keluarga yang mengundang untuk datang kerumahnya.

“Acara Beroah ketika hari raya Idul Fitri di kampung ini tidak cuma di hari pertama, tapi masih berlanjut sampai beberapa hari kedepan selama masih ada keluarga yang membuat acara Beroah,” sambung Usna Sumartono.

Diketahui, acara beroah dalam sehari bisa sampai 4 kali, dan dilaksanakan di rumah keluarga yang berbeda, sehingga ketika di hari lebaran, makanan sangat banyak di desa Nanga Tikan.

Di setiap acara beroah, keluarga yang mengundang biasanya menyediakan makanan seperti ayam, daging sapi dan banyak lagi.

“Kalau udah lebaran, keluarga besar biasa menyediakan ayam hingga 30 kg untuk persiapan mengundang banyak orang ketika acara Beroah,” ujarnya.

Menurutnya, acara Beroah ini sudah ada sejak dulu dan sudah menjadi tradisi masyarakat melayu desa Nanga Tikan ketika hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: Satnarkoba Polres Sambas Tangkap 3 Pengedar Sabu di Pemangkat

“Acara Beroah ini sudah ada sejak dulu, kita sekarang meneruskan dan melestarikan tradisi yang sudah turun-temurun dari nenek moyang,” tutup Usna Sumartono.***

 

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x