Proyek Pipanisasi Bernilai Hampir Rp10 Miliar di Mempawah Terkesan Dikerjakan Asal-asalan

Lebih jauh, Dian menambahkan, permasalahan yang ada di Desa Pasir adalah rawan banjir , dengan adanya pemasangan pipa yang diletakkan di dalam parit kemudian diberi pemberat angker blok, tentunya akan menyumbat parit dan terjadinya pendangkalan parit itu sendiri sehingga akan menggangu aliran air surut menuju kelaut.

"Warga berharap pemerintah meninjau ulang terhadap tata cara penggerjaan proyek yang menelan anggaran cukup besar tersebut, bukanya menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah, parit kami disini sudah semakin mengecil setelah adanya pelebaran jalan ditambah lagi masalah pipa ini," sesalnya.

Sementara itu Arahim Akri Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Mempawah yang menjadi PPK dalam pelaksanaan proyek tersebut, tidak menyangkal, saat ditemui awak media diruangan kerjanya dirinya mengaku untuk penanaman pipa sesuai perencanaan awalnya memang bukan didalam parit, melainkan dibahu jalan akan tetapi karena situasi dan kondisi jalan provinsi saat ini lagi dalam proses pelebaran sehingga kita tidak dapat melakukan penanaman pipa dibahu jalan.

"Memang benar penanaman pipa awalnya bukan didalam parit melainkan dibahu jalan, karena kondisi dan situasi jalan raya menuju akses pelabuhan internasional kijing, saat ini dalam tahap penambahan pelebaran. Kita sudah berkoordinasi dengan Provinsi dan kita tidak diberikan izin oleh provinsi jadi terpaksa kita lakukan penanaman pipa didalam parit," ujarnya.

Baca Juga: Medina Zein Jadi Tersangka Pencaran Nama Baik, Polisi : Upaya Mediasi Damai Gagal

"Terkait tekhnis dilapangan pihaknya akan melakukan pengkajian ulang mana yang salah nanti akan kita tegur dan akan ada evaluasi termasuk mutu kualitas angker blok untuk dilakukan perbaikan," tutupnya.***