Piring Pelepah Pinang, Menjaga Bumi Mulai Dari Alat Konsumsi

- 3 Maret 2022, 16:22 WIB
Piring pelepah pinang
Piring pelepah pinang /Reza/Gemawan

Inovasi untuk Alam yang Berkelanjutan

Melansir dari Rappler, styrofoam berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Bagi kesehatan, styrofoam memiliki kandungan benzena, satu dari 4 serangkai penyebab kanker pada manusia, yakni benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena (BTEX). Kedua, styrofoam bersifat mikroplastik. Mikroplastik berasal dari plastik, terutama styrofoam, yang dibuang ke perairan, secara perlahan akan terpecah-pecah menjadi mikroplastik yang tak kasat mata. Mikroplastik itu lantas dimakan oleh ikan yang akan kita konsumsi. Ketika ikan yang telah memakan mikroplastik itu dikonsumsi, maka mikroplastik masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan masalah bagi kesehatan manusia (Saputra, 2016).

Sedangkan dampak bagi lingkungan, limbah styrofoam sulit terurai dan masih menggunakan CFC. Kembali mengutip Rappler, limbah styrofoam yang sulit terurai ini dapat menyumbat sungai dan saluran air. Karena sifatnya yang sulit didaur ulang, jenis limbah ini paling jarang dicari oleh pemulung. Proses pembuatan styrofoam masih menggunakan chloro fluoro carbon (CFC), penyebab efek rumah kaca (Saputra, 2016).

Baca Juga: Direktur RSUD Landak Bantah Video Viral Terkait Pelayanan Rumah Sakit

Inovasi muncul dari Punggur Besar ketika Anwar M. Nur, Kepala Desa Punggur Besar, membuat mesin yang bisa menyulap pelepah pinang menjadi produk baru yang ramah lingkungan. Ia menyadari dampak negatif penggunaan styrofoam bagi lingkungan. Produk itu adalah piring alami dari pelepah pinang, yang dikenal masyarakat Punggur Besar dengan nama piring opeh pinang. Opeh adalah sebutan masyarakat lokal untuk pelepah. Ide membuat piring dari opeh muncul ketika Kades melihat pelepah pinang yang teronggok tak terpakai. Ia memikirkan cara agar pelepah pinang dapat berguna dan memberikan manfaat ekonomi tambahan bagi warga Punggur Besar. Sepengalamannya, pelepah pinang biasa digunakan sebagai alas penganan tradisional. Beranjak dari hal itulah ia tergerak membuat mesin pencetak piring dari pelepah pinang.

Piring pelepah pinang yang dijadikan hiasan dinding
Piring pelepah pinang yang dijadikan hiasan dinding Gemawan

Pelepah pinang yang sudah dikumpulkan warga Punggur Besar dijual pada pengepul dengan harga yang cukup baik – mengingat opeh hanyalah limbah. Kapanpun mereka ingin memperoleh pendapatan tambahan, mereka bisa mendapatkannya dengan menjual opeh. Opeh yang terkumpul itu dijual kepada Pemerintah Desa Punggur Besar untuk diproduksi menjadi piring. Pemdes berharap kelak pengelolaan produksi piring opeh pinang akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa Punggur Besar yang hampir rampung. Piring alami dari pelepah pinang ini menjadi kontribusi berharga Desa Punggur Besar untuk mencegah kerusakan ekologis akibat penggunaan styrofoam dan plastik sebagai wadah makanan. (*)

Artikel ini ditulis oleh Mohammad Reza (Pegiat Gemawan)

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x