"Dari Desa Sungai Bakau Kecil, kegiatan ini bisa terus berlanjut ke Desa-desa lain," katanya.
"Kami berharap kaum muda bisa terus melanjutkan aktivitas penanaman mangrove ini. Kita memerlukan energi muda untuk menggerakkan perlindungan kawasan pesisir ini," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama Hermawansyah, Fasilitator Peningkatan Partisipasi Masyarakat BRGM, menyebut mangrove memiliki potensi strategis menyimpan karbon. "Penting menjaga mangrove, karena mampu menyimpan karbon 5 kali dibandingkan hutan," terangnya.
"BRGM mengapresiasi Inovasi-inovasi lokal yang dilakukan masyarakat dalam merehabilitasi ekosistem mangrove. Tujuan kita sama, menjaga keberlanjutan alam," imbuhnya.
Baca Juga: Komunitas Dampingan Gemawan di KKU Terima Peningkatan Kapasitas Bisnis Sosial
Sementara itu, Wasandi selaku warga setempat dan merupakan salah satu inisiator metode tersebut mengungkapkan rasa berterima kasihnya kepada Gemawan berserta para peserta aksi penanaman.
"Kami merasa mempunyai kekuatan baru dalam upaya penanaman mangrove kali ini. Kehadiran kawan-kawan di Desa Sungai Bakau Kecil membuat kami tambah semangat," ucapnya.
"Ke depan mudah-mudahan lebih banyak pihak yang bisa ikut memberikan andil atas rehabilitasi hutan mangrove di kawasan pesisir pantai kami," sebutnya. (*)