Menkominfo Minta Penanganan Pandemi Covid-19 Harus Berkolaborasi

- 28 Januari 2021, 19:33 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate. /Humas KPCPEN.

WARTA PONTIANAK - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

"Kerja sektoral tidak akan bisa berhasil dengan baik, apalagi jika ditandai dengan saling menyalahkan maka hanya akan jadi sangat lemah. Ini jadi kerja bersama," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam Temu Virtual Pemimpin Redaksi Media Nasional, dikutip dari siaran resmi, Kamis 28 Januari 2021.

Menurutnya, justru situasi sekarang ini menuntut kolaborasi, semangat bekerja bersama, lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan energi dan kerja keras yang dilakukan dalam menangani Covid-19.

Baca Juga: Menkominfo Ajak Masyarakat Manfaatkan Teknologi Secara Positif

Indonesia, dalam menangani COVID-19, memasuki babak baru yaitu vaksinasi secara bertahap kepada masyarakat. Pemerintah sudah memesan vaksin untuk 70 persen masyarakat, atau setara dengan 181 juta orang.

Johnny mengatakan vaksinasi merupakan "game changer" dalam penanganan pandemi.

Dia berharap media massa menyebarluaskan informasi yang membantu masyarakat memahami vaksin secara utuh sehingga mereka mau berpartisipasi aktif terhadap program tersebut.

Baca Juga: Menkominfo Usai Terima DIPA 2021: Ini Kerja Sama-sama!

Pemerintah juga sudah melakukan sosialisasi tentang vaksin secara nasional, namun, masih terkendala mereka yang ragu terhadap vaksinasi.

Kominfo, mengutip pemberitaan media massa, ada 40 persen orang yang ragu mengikuti vaksinasi. Keraguan terhadap vaksin menurut Johnny muncul karena hoaks yang beredar.

Kominfo sejauh ini sudah menurunkan hoaks tentang vaksinasi di media sosial, antara lain Instagram, Facebook, YouTube, Twitter hingga TikTok.

"Tetapi ada masih banyak yang direproduksi di platform chat atau sistem yang end to end encryption. Itu tentu tidak bisa ditangani Kominfo dari luar," kata Johnny.

Baca Juga: 153 TKA China Masuk ke Indonesia Saat Pandemi, DPR: Pemerintah Harus Jelaskan Ini!

Platform yang dimaksud adalah aplikasi pesan instan.

Untuk platform yang tertutup seperti pesan instan, Kominfo memberikan klarifikasi dengan menempelkan label hoaks pada konten yang beredar.

Acara tersebut juga dihadiri Kepala Staf Presiden, Moeldoko, yang berpendapat media massa memeliki peran penting dalam menyadarkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Akibat Pandemi, Timnas U-19 Pulang Lebih Cepat Dari Spanyol

Dia melihat penanganan pandemi virus corona tidak bisa lepas dari 3T (tracing, testing dan treatment), 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) dan vaksinasi.

"3M jadi tanggung jawab masyarakat 3T jadi tanggung jawab pemerintah. Jadi media berperan penting dalam menyadarkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan," kata Moeldoko.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x