Cabuli 14 Bocah Laki-laki, Oknum Guru Bahasa Penyuka Sesama Jenis Dibekuk Polisi

- 17 November 2021, 19:25 WIB
Ilustrasi pencabulan
Ilustrasi pencabulan /Pixabay/geralt

WARTA PONTIANAK - Diduga telah mencabuli 14 bocah di Lenteng, Jakarta Selatan, seorang pria yamg berprofesi sebagai guru dibekuk polisi. 

Oknum guru bahasa berinisial FM (27) ini awalnya mengajak para korbannya bermain game online, kemudian mengajak korbannya untuk menonton video porno sesama jenis. 

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban menceritakan perbuatan pelaku kepada orang tuanya.

Baca Juga: Bangunan SMA 96 Jakarta yang Direnovasi Ambruk, Sejumlah Pekerja Derita Luka Berat

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah menyebut pelaku awalnya mengajak para korbannya main game online. Kemudian tersangka meminta para korbannya menonton video porno sesama jenis.

"Selain mengajak main game online, pelaku juga mempertontonkan video adegan sodomi sehingga dari anak-anak tersebut juga sudah mulai dikit mengalami gangguan psikologis ya bisa jadi sudah mulai tertarik sesama jenis," uajra Kombes Polisi Azis Andriansyah seperti dikutip dari PMJ News, Rabu 17 November 2021.

Ia menyebut, korban pencabulan pria yang dikenal sebagai guru bahasa lulusan S2 ini ada 14 anak dengan kisaran usia 7-11 tahun. Bahkan, ada satu korban yang dicabuli hingga 15 kali.

Baca Juga: Dua Terdakwa Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Divonis Bebas, Begini Reaksi KPK

"Korban dan pelaku bertemu saat bermain game online, kemudian modus atau cara dengan meraba atau memegang kemaluan, melakukan oral seks," tuturnya.

Tak sampai disitu, lanjut Azis, korban juga dipaksa menelan spermanya dan memperagakan adegan sesama jenis sebagaimana di video porno itu dihadapannya.

"Ada juga beberapa anak kecil yang diminta untuk saling melakukan dihadapan dia," ujarnya.

Baca Juga: Lima Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Kaur Ditangkap Polisi

Sebagai iming-iming, kata Azis, pelaku FM memberikan voucher game online secara cuma-cuma kepada anak-anak. Apalagi, tersangka tahu betul anak-anak tetangganya memerlukan uang untuk bermain game online.

"Top up game gratis dan sharing game gratis voucher game online asal mau mengikuti kemauannya," tukasnya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah