Jenderal Sudirman: Panglima Besar Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

- 21 Februari 2024, 21:00 WIB
Potret Jenderal Sudirman (tengah).
Potret Jenderal Sudirman (tengah). /

WARTA PONTIANAK – Jenderal Sudirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga pada tanggal 24 Januari 1916.

Ia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya, Karsid Kartawiraji, bekerja sebagai pemborong di pabrik gula Kalibagor Banyumas. Ibunya, Siyem, adalah keturunan Wedana Rembang.

Sejak kecil, Sudirman sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan dan kepedulian terhadap orang lain. Ia aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk menjadi ketua regu Hizbul Wathan (HW), organisasi kepanduan Muhammadiyah. Sudirman juga dikenal sebagai siswa yang rajin dan cerdas.

Karir Militer

Pada tahun 1940, Sudirman mengikuti pendidikan guru di Hollandsch-Inlandsche Kweekschool (HIK) di Purworejo. Setelah lulus, ia bekerja sebagai guru di HIS Muhammadiyah Cilacap.

Pada masa pendudukan Jepang, Sudirman aktif dalam PETA (Pembela Tanah Air). Ia menunjukkan bakat kepemimpinannya dan diangkat sebagai komandan batalyon. Setelah kemerdekaan Indonesia, Sudirman bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan memimpin Divisi V/Banyumas.

Panglima Besar Pertama

Pada usia 31 tahun, Sudirman diangkat sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) pertama pada tanggal 18 November 1945.

Pengangkatannya ini merupakan bukti kepercayaan dan penghargaan atas kepemimpinannya yang luar biasa.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x