Ternyata 65,98 Persen Masyarakat Indonesia Kurang Investasi, Lalu Bagaimana Memulainya?

- 11 Februari 2021, 19:11 WIB
Ilustrasi orang Indonesia kurang investasi
Ilustrasi orang Indonesia kurang investasi /Lifepal/Shutterstock

Baca Juga: Kemendikbud Tawarkan Upah Rp700ribu dan Potongan UKT bagi Mahasiswa untuk Ikut Kampus Mengajar

1. Pahami dulu alasan Anda harus berinvestasi

Investasi bisa diartikan sebagai sebuah kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan harapan mendapat penghasilan atau peningkatan nilai investasi.

Dengan adanya peningkatan nilai aset yang dulu kita beli, maka kita pun bisa menjual aset itu di kemudian hari dan menggunakan dananya untuk menjadi sarana dalam merealisasikan tujuan finansial kita.

Tujuan finansial setiap orang berbeda-beda, beberapa di antaranya adalah membeli kendaraan, hunian baru, mempersiapkan lonjakan biaya hidup karena kelahiran anak, membiayai pendidikan anak, atau mengumpulkan dana pensiun.

Oleh karena itu, sebelum Anda mencari tahu produk investasi apa yang sesuai dengan profil risiko, cetuskanlah terlebih dulu apa yang menjadi tujuan Anda baik di jangka pendek, menengah, atau panjang.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Beberkan Alasan BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 akan Dilanjutkan

2. Investasi dilakukan saat Anda sudah “aman” secara finansial

Merealisasikan tujuan finansial tanpa memiliki keamanan finansial adalah tindakan yang berbahaya. Keamanan yang dimaksud adalah sudah memiliki dana darurat dalam jumlah ideal, terlindungi oleh asuransi, dan apabila memiliki utang, jumlahnya tergolong wajar.

Seperti diketahui, segala risiko yang muncul harus bisa dimitigasi dengan baik agar keuangan tetap sehat.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Siaran Pers Lifepal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x