Network
WARTAPONTIANAK – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMK) Republik Indonesia, Teten Masduki mengatakan, masa pandemi Covid-19 memang berdampak pada UMKM di seluruh Indonesia. Bahkan. Bahkan, berdasarkan perkiraan Asian Development Bank (ADB), hampir 50 persen UMKM akan mati.
Namun, pada kenyataannya, kecemasan ADB tidak terjadi, sebab pemerintah memiliki upaya-upaya dalam memulihkan ekonomi secara nasional.
“Dengan program retrukturisasi pinjaman termasuk hibah modal kerja bagi usaha mikro,” kata Teten usai mengunjungi gedung UMKM Center Pontianak, Minggu 28 Maret 2021.
Kemudian, Teten menambahkan, dari hasil survei hal tersebut cukup membantu program pemulihan ekonomi nasional dan membuat ekonomi bisa bertahan.
Dengan diselenggarakannya program vaksinasi bagi masyarakat Indonesia, perlahan-lahan Indonesia kembali pulih, khususnya dalam sektor perekonomian.
Baca Juga: Menkop UKM Inginkan UMKM di Kalbar Naik Kelas
“Sekarang kita berharap dengan vaksinasi ini kegiatan ekonomi bisa pulih kembali, meskipun kita melihat di kurtal satu dan dua ekonomi masih belum normal. Jadi kuncinya pemulihan ekonomi di vaksinasi,” terang Teten.
Selain itu, pada kunjungan kerjanya di Kalimantan Barat dalam rangka memetakan koperasi dan UMKM yang bisa didorong untuk naik kelas.
“Pertama memang kami ditugaskan oleh Presiden untuk memetakan koperasi atau UMKM yang bisa mendorong untuk naik kelas. Kami melihat kunjungan beberapa hari ini sudah banyak koperasi di sektor pembiayaan yang over liquid. Artinya kalau ini dimanfaatkan untuk pembiayaan di mikro dan ultra mikro cukup memadai,” kata Teten.
