Waspada! Ini 5 Bahaya Penggunaan Kipas Angin untuk Bayi

- 29 Mei 2021, 13:16 WIB
Ilustrasi kipas angim
Ilustrasi kipas angim /Pixabay/tookapic

WARTA PONTIANAK - Saat cuaca sedang panas, kipas angin biasanya merupakan salah satu solusi untuk menyejukkan udara. Kipas angin juga banyak digunakan di kamar agar bayi tidak merasa kepanasan.

Walaupun kipas angin dapat menyejukkan ruangan, namun bunda harus mengatur penggunaan kipas agar tidak langsung mengenai tubuh si kecil. Sebab, udara yang dipantulkan dari kipas angin yang langsung mengenai tubuh bayi dapat membahayakn kesehatannya.

Lalu kira-kira apa ya bahayanya penggunaan kipas angin yang mengenai tubuh bayi secara langsung bagi kesehatannya? Yuk, simak penjelasannya seperti dikutip Warta Pontianak dari kanal Youtube Dunia Prenting.

Baca Juga: Hati-hati, Berikut Tips Aman Tidur dengan Bayi Baru Lahir ala Dokter

  1. Meningkatkan risiko dehidrasi

Kipas angin yang diarahkan langsung ke arah bayi dapat membuatnya kekurangan cairan. Jika pemakaian tersebut terus dilakukan dengan mengarahkan langsung ke arah tubuh sikecil, maka bayi beresiko mengalami dehidrasi dan kulit menjadi kering.

Saat asupan cairan tubuh berkurang biasanya sikecil akan memperlihatkan sebuah tanda seperti merasa kehausan karena menggunakan kipas angin terlalu lama.

  1. Mengganggu pernafasan

Kebersihan kipas angin tentunya harus diperhatikan. Sebab jika kipas angin kotor dan tidak bersih apalagi bila kipas angin langsung diarahkan ke tubuh bayi maka akan berpotensi bayi menghirup banyak debu. Jika hal ini terus dibiarkan maka si kecil akan berpotensi mengalami gangguan pernapasan dikemudian hari. Untuk itu perhatikan kipas angin nya ya bunda.

  1. Berisiko mengalami sinusitis

Sinusitis juga dapat terjadi pada sikecil. Sinusitis pada bayi dipicu oleh udara yang dihasilkan oleh kipas angin yang membuat suhu udara menjadi dingin.

Kondisi inilah yang mampu menyebabkan selaput lendir dalam hidung bisa mengering. Jika kondisi selaput lendir dalam hidung semakin kering maka produksi lendir dalam hidung semakin banyak.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x