Begini Penjelasan Gus Baha tentang Masuk Surga Lebih Gampang daripada Masuk Neraka

- 14 Juli 2022, 16:57 WIB
Gus Baha.
Gus Baha. /Youtube Yufid TV

WARTA PONTIANAK - Surga dan neraka menurut Imam Al-Ghazali adalah tempat manusia di kehidupan akhirat, sehingga surga dan neraka menjadi dua hal yang sering dibicarakan umat Muslim. 

Surga adalah tempat yang penuh kesenangan sedangkan neraka tempat penuh siksaan dan kesengsaraan. Islam mengajarkan kepada umatnya keyakinan akan adanya kehidupan akhirat, kehidupan setelah kematian.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha mengatakan bahwa masuk surga itu lebih mudah dibanding masuk neraka. Mengapa demikian? Karena Nabi SAW pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah” (HR. Bukhari no. 425 dan Muslim no. 33).

Baca Juga: Dikenal Cerdas, Tapi Mengapa Rasulullah Tak Bisa Membaca? Ini Jawaban Tegas Gus Baha

“Anda jangan pernah menstatuskan diri anda atau anggota tubuh anda kecuali Illallah (hanya kepada Allah). Makanya dalam Alquran, Allah berfirman, manusia dan jin itu diciptakan hanya untuk ibadah kepada Allah SWT,” ujar Gus Baha.

Dari ayat di atas, artinya semua fisik, orientasi seorang Muslim harus semuanya ibadah. Bahwa jika di kemudian hari terpeleset, kadang salah, itu sudah fitrahnya manusia.

“Makanya saya terus menerus bicara masuk surga itu gampang. Justru yang sulit itu masuk neraka. Kok bisa gampang masuk surga? Satu kita pegang kuncinya. Bagaimana kita sudah diajari Nabi kuncinya, kamimat Laa Ilaha Illallah,” katanya.

Kedua, alamat asal manusia itu surga. Sebagaimana Nabi Adam yang terlahir di surga. “Itu rumah kita, alamat kita selagi kita meyakini kalau leluhur kita adalah Nabi Adam. Jadi kita punya kavling di surga. Kita punya sertifikat di surga. Itu warisan kita. Kurang apanya?,” ucap Gus Baha.

Ia juga menjelaskan bahwa Allah itu mengikuti prasangka hamba-Nya. Dan malaikat juga pasti punya nalar. “Ketika kita membawa kunci surga, pasti ditunjukkan alamat surga, bawanya saja kunci surga. Makanya masuk surga itu gampang asal kita pegang kuncinya,” paparnya.

Baca Juga: Gus Baha: Istri Jangan Lakukan Ini pada Suami jika Tak Ingin Masuk Neraka

Ciri orang yang akan masuk surga itu dia selalu ridha dengan Tuhan. Ketika ada perintah salat, dia akan senang. Ada perintah sedekah dia (mukmin) juga senang. Kepada para ulama mereka senang. Kalau pun belum terlalu saleh, tapi dia akan senang dengan orang-orang saleh.

“Pokoknya adanya kita jadi orang mukmin itu senang. Saya sudah ridha gusti, sudah senang engkau jadi Tuhan. Surga itu tempatnya senang,” tuturnya.

Sementara neraka itu adalah bukti kalau Allah murka kepada manusia. Karena itu, seorang mukmin harusnya menjauh dari neraka. Gus Baha meyakini asalkan seorang itu benar-benar mukmin akan masuk surga. Justru aneh kalau mukmin masuk neraka.

Neraka, kata Gus Baha, bagaimana pun adalah makhluk. Makhluk itu wajib sopan terhadap penciptanya, Allah SWT. Mestinya, neraka tidak akan berani membakar kalimat Tauhid dimana setiap muslim mengucapkan dan mengamalkannya.

“Logikanya tidak masuk akal, bagaimana mungkin neraka yang makhluk membakar kalimat Toyyibah. Mestinya tidak berani. Makanya sabda Nabi, neraka itu tidak berani makan bekas-bekasnya sujud, normalnya begitu,” ungkapnya.

Namun masalahnya sujud-sujud seorang hamba kadang tidak ikhlas, sehingga kalimat tauhidnya bisa lepas (copot). Itu yang mengakibatkan dia masuk neraka.

“Kalau kamu ngaji ,itu orang diajak menyifati Allah saja. Kalau Allah itu Akbar (Maha Besar) kok malah nyifati neraka. Neraka itu makhluk, pasti dhoif. Neraka itu mesti tunduk sama Allah. Bagaimana mungkin neraka berani melibas kalimat Laa Ilaha Illallah, apalagi jika kalimat itu terpatri di hatimu,” paparnya.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan 3 Ujian dari Allah, Apabila Mengalaminya maka Bersyukurlah

Maka dari itu, orang kalau bakal (tanda-tanda) masuk neraka sebelum meninggal kalimat Laa Ilaha Illallah itu dicabut, imannya di cabut supaya masuk neraka tidak ada hambatan. “Makanya orang terus berorientasi mati husnul khotimah. Dan menutup akhir kalamnya dengan Laa ilaha Illallah,” pungkasnya.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Muslim Terkini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x