Sejarah Hari Buruh: Perjuangan dan Solidaritas Kelas Pekerja

- 12 Februari 2024, 01:00 WIB
Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tiap 1 Mei.
Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tiap 1 Mei. /Pixabay.com/satyatiwari.

WARTA PONTIANAK – Hari Buruh, diperingati setiap tanggal 1 Mei, berakar dari perjuangan panjang kelas pekerja untuk mendapatkan hak-hak yang lebih baik. Perjalanannya dipenuhi dengan aksi-aksi mogok kerja, penindasan, dan akhirnya kemenangan yang diraih melalui solidaritas.

Berikut ini ikhtisar sejarah Hari Buruh:

Awal Mula Perjuangan

Abad ke-19: Revolusi Industri di Eropa dan Amerika Serikat membawa kemajuan pesat, namun kondisi buruh sangat memprihatinkan. Jam kerja panjang (hingga 16 jam/hari), upah rendah, dan lingkungan kerja yang berbahaya menjadi hal lumrah.

1806: Pemogokan pertama oleh pekerja kulit di Amerika Serikat untuk menuntut pengurangan jam kerja terjadi di Philadelphia.

1886: Peristiwa Haymarket, Chicago: Demonstrasi damai buruh untuk menuntut 8 jam kerja sehari berujung pada kekerasan. Meskipun pemicu kerusuhan tidak berasal dari buruh, 8 aktivis buruh dihukum, beberapa dieksekusi.

Lahirnya Hari Buruh Internasional

1889: Kongres Buruh Internasional di Paris menetapkan 1 Mei sebagai "Hari Solidaritas Buruh Internasional" untuk mengenang peristiwa Haymarket dan memperjuangkan hak-hak buruh.

Awal abad ke-20 Peringatan Hari Buruh semakin meluas di berbagai negara, diwarnai dengan demonstrasi dan pawai buruh.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x