WARTA PONTIANAK – Hari Buruh, diperingati setiap tanggal 1 Mei, berakar dari perjuangan panjang kelas pekerja untuk mendapatkan hak-hak yang lebih baik. Perjalanannya dipenuhi dengan aksi-aksi mogok kerja, penindasan, dan akhirnya kemenangan yang diraih melalui solidaritas.
Berikut ini ikhtisar sejarah Hari Buruh:
Awal Mula Perjuangan
Abad ke-19: Revolusi Industri di Eropa dan Amerika Serikat membawa kemajuan pesat, namun kondisi buruh sangat memprihatinkan. Jam kerja panjang (hingga 16 jam/hari), upah rendah, dan lingkungan kerja yang berbahaya menjadi hal lumrah.
1806: Pemogokan pertama oleh pekerja kulit di Amerika Serikat untuk menuntut pengurangan jam kerja terjadi di Philadelphia.
1886: Peristiwa Haymarket, Chicago: Demonstrasi damai buruh untuk menuntut 8 jam kerja sehari berujung pada kekerasan. Meskipun pemicu kerusuhan tidak berasal dari buruh, 8 aktivis buruh dihukum, beberapa dieksekusi.
Lahirnya Hari Buruh Internasional
1889: Kongres Buruh Internasional di Paris menetapkan 1 Mei sebagai "Hari Solidaritas Buruh Internasional" untuk mengenang peristiwa Haymarket dan memperjuangkan hak-hak buruh.
Awal abad ke-20 Peringatan Hari Buruh semakin meluas di berbagai negara, diwarnai dengan demonstrasi dan pawai buruh.