WARTA PONTIANAK – Berbagai pihak mengecam Israel pascakematian Shireen Abu Akleh, wartawan perempuan senior AL Jazeera yang tewas ketika sedang melakukan peliputan berita penyerangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.
Merasa dituding telah melakukan penembakan terhadap Shireen Abu Akleh, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett buka suara.
Naftali Bennett membantah jika pasukannya telah menembak mati seorang wartawan asal Palestina, Shireen Abu Akleh.
Sementara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas saat mendengar kabar kematian Shireen Abu Aklek menyebutkan, jika kematian wanita berusia 51 tahun tersebut sebagai kejahatan yang buruk.
Akan tetapi, Naftali Bennett membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa Mahmoud Abbas melemparkan kesalahannya kepada Israel.
Naftali Bennett yakin, kemungkinan Shireen Abu Aklek tewas tertembak oleh tembakan warga Palestina.
"Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata yang bertanggung jawab atas kematian wartawan Al Jazeera itu," kata Naftali Bennett.
"Kemungkinan bahwa teroris Palestina adalah orang-orang yang menembak wartawan tersebut," kata Naftali Bennet menambahkan, dilansir dari Time of Israel.
Baca Juga: HPN 2022 di Landak, Karolin: Wartawan Harus Melakukan Upgrade Diri