Aktivitas PETI Kembali Marak di Ketapang, Bukan Ditangkap, Polisi: Kami Diskusi Dulu ya Sama Pemda

- 7 Januari 2021, 20:19 WIB
Aktivitas PETI di kawasan Sandai Kabupaten Ketapang
Aktivitas PETI di kawasan Sandai Kabupaten Ketapang /Rossi Yulizar/Warta Pontianak

"Jujur jak ye bang, saye setiap lewat di lokasi-lokasi PETI di ketapang hati saye sedih, rusak alam kite hanye demi kepentingan cukong emas, sedangkan pemerintah dan aparat hukum kite dak berbuat ape-ape, dak ade tindakan serius mereke dalam menghentikan aktifitas ilegal ini,” ujarnya.

Baca Juga: Jangan Tutup Mata, Berantas Prostitusi di Ketapang dengan Aksi Bukan Hanya Sosialisasi

Iwan juga mengatakan, aksi razia yang dilakukan polisi selalu bocor beberapa hari sebelumnya. Bahkan ia menduga ini untuk melindungi pemilik mesin dompeng dan alat berat di lokasi pertambangan.

"Udah jadi rahasia umum bang, tiap mau ade razia di lokasi PETI, orang-orang pasti udah tau dan siap-siap ngemaskan barang, siap-siap sembunyi, pasti dapat info yang katenye dari oknum aparat, biar bos besar aman, mesin same alat berat yang jumlahnya puluhan bisa di sembunyikan dulu, yang rusak di tinggal untuk di tangkap aparat, itu yang saye tau,” katanya.

Sementara itu Warga Sandai, Supli meminta agar Polres Ketapang bersikap tegas, karena PETI jelas melanggar Undang-Undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan Mineral dan Batubara.

Baca Juga: Carikan Tamu Karena Korban Butuh HP, Mucikari Ay: Mereka Main di Mobil

“Saya sebagai salah satu warga yang terkena dampak pencemaran sungai karena aktivitas PETI di Sayan ini minta agar penegakan hukum ditegakan setegak-tegaknya. Kalau masalah isi perut kita juga bekerja susah, tapi tidak merugikan orang banyak,” ujar Supli.

Supli pun menjelaskan jika seluruh aktivitas PETI sangat merugikan banyak pihak, khususnya masyarakat yang terkena dampak penyakit kulit dari limbah yang mencemari sungai.

"Hancur bang, air sungai ni rusak akibat ulah mereke nambang, kotor, bau, bikin gatal, kalau begini terus kami akan kesulitan,” bebernya.

Hingga saat ini, seluruh aktivitas pertambangan ilegal di Ketapang masih berjalan dengan aman, tanpa ada tindakan tegas aparat dan pemerintah daerah dalam melakukan penertiban dan upaya serius dalam mencarikan solusi terbaik bagi pekerja peti dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang semakin parah. 

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah