Jelang Imlek, Polresta dan MABT Pontianak Sosialisasi Penerapan Protkes di Klenteng dan Vihara

- 7 Februari 2021, 19:57 WIB
Sosialisasi protokol kesehatan (protkes) pada Klenteng dan Vihara yang akan melaksanakan ibadah Imlek
Sosialisasi protokol kesehatan (protkes) pada Klenteng dan Vihara yang akan melaksanakan ibadah Imlek /Dody Luber/WARTA PONTIANAK

Terkait dengan pesta kembang api dan petasan, Ia mengharapkan, agar masyarakat yang merayakan Imlek tidak melakukannya. Karena, permainan kembang api dan petasan dapat menciptakan kerumunan massa. 

"Kembang api dan petasan itu dilarang oleh pemerintah, dan ada aturanya. Jadi masyarakat harus mematuhi aturan itu," ujarnya.

Baca Juga: Filosofi Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek, Manis hingga Rezeki Melimpah

Hendra pun mengimbau, agar masyarakat tionghoa dapat merayakan perayaan Imlek 2021 secara sederhana, karena saat ini masih dalam masa pandemi.

"Kalau bisa, mengucapkan Imlek cukup melalui video call saja. Berkumpul bersama keluarga, dan tidak membuat kerumunan," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Pontianak Selatan AKP Galih Wicaksono yang turut hadir dalam acara sosialisasi protkes mengatakan, agar pengurus Klenteng atau Vihara dapat membatasi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah Imlek. Sehingga, Klenteng atau Vihara tidak terisi penuh. Karena, kata dia, jika tidak dibatasi maka masyarakat yang akan mengikuti ibadah akan membeludak, dan berpotensi menciptakan kerumumunan massa yang dapat memperluas penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Simak Cara Mudah Bikin Kue Keranjang Goreng Khas Imlek

"Tadi Kami mengimbau agar Kapasitas Klenteng dan Vihara tidak terisi dengan penuh pada saat ibadah, karena dapat memunculkan kerumunan. Bagi masyarakat juga dianjurkan untuk menjaga jarak, agar dapat mencegah kluster baru. Pihak Klenteng dan Vihara juga Kami tegaskan untuk tetap menerapkan protkes," ujarnya.

Guna mencegah munculnya kerumunan masyarakat, kata dia, tadi disarankan agar tidak mengadakan festival kembang api dan petasan yang biasanya setiap tahun dilakukan.

"Jadi penggunaan kembang api dan petasan yang biasanya dilakukan setiap tahunnya, diharapkan tidak ada lagi, karena permainan kembang api dan petasan dapat mengundang masyarakat yang ingin menontonnya. Festival barongsai dan naga juga nantinya tidak ada," ujarnya.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x