Selanjutnya, dia mengaku pemeriksaan Swab Antigen ini baru pertama kali dilakukannya dilingkungan sekolah.
“Ini yang pertama kali di Swab, sebelumnya belum pernah,” lanjutnya.
Sembari menunggu hasil, Noris mengungkapkan dirinya tak ada rasa takut sama sekali. Perasaan santai menyelimuti pikirannya saat menunggu hasil pemeriksaan terhadap dirinya keluar.
Baca Juga: Belajar Tatap Muka di SMAN 4 Pontianak, 80 Guru di Swab PCR dan 100 Siswa Rapid Antigen
“Menunggu hasilnya santai jak, tenang-tenang,” tutur Noris.
Sementara itu, Noris mengaku senang karena dirinya bisa melakukan pembelajaran tatap muka kembali di sekolah. Dengan dilakukannya pembelajaran tatap muka, murid lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan oleh guru.
“Bagus karena siswa bisa lebih memahami pelajaran saat pembelajaran tatap muka ini,” terangnya.
Baca Juga: Tes Swab Covid-19 di Hong Kong Tak Akurat, Perusahaan China BGI Genomics Minta Maaf
Saat ini, dirinya mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Untuk dilingkungan sekolah sendiri, Noris menyampaikan, protokol kesehatan sudah dilaksanakan dengan baik.
Selama pembelajaran dilakukan secara daring, Noris mengaku banyak kehilangan masa-masa kelas XII di sekolah. Pembelajaran pun terkesan bosan karena tidak bisa bertemu dengan teman sebaya nya.