Sengkarut Tanah Perumahan Mega Lavender Desa Kapur, Ahli Waris: Tak Ada Masalah, Ibu Kami yang Jual!

- 9 April 2021, 18:18 WIB
Iche sedang memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan terkait sengketa tanah di Mega Lavender Desa Kapur, Kubu Raya
Iche sedang memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan terkait sengketa tanah di Mega Lavender Desa Kapur, Kubu Raya /Istimewa/

WARTA PONTIANAK – Sengketa status tanah di kawasan perumahan Mega Lavender Desa Kapur, Kubu Raya, Kalimantan Barat akhirnya menemui ujung. Pihak ahli waris akhirnya buka suara, mereka menegaskan, bahwa tanah tersebut telah dijual oleh ibu mereka.

"Tanah ini sudah dijual oleh ibu kami semasa hidupnya ke Hendri Susanto Ngadimo. Pihak Mega Lavender membeli dari Hendri. Jadi, tidak ada hubungan antara pihak kami ahli waris dengan pihak Mega Lavender," kata Iche Magdalena, salah seorang ahli waris, kepada wartawan, Jumat, 9 April 2021.

Iche membeberkan, ia merupakan satu dari enam bersaudara di mana dari enam bersaudara itu, anak nomor empat melakukan gugatan. Bahkan ia melakukan unjuk rasa di kawasan Mega Lavender, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Patungan Yuk! Bantu Penuhi Kebutuhan Saudara Mualaf di Ramadan 2021

"Saya pun tidak tahu kenapa dia menggugat tanah ini. Terkait aksinya, kami tidak tahu. Itu atas nama adik kami sendiri. Karena, tanah ini tidak hak kami lagi," jelas Iche.

Sebenarnya, sambung Iche, mereka sudah tak ada masalah terkait tanah yang dijual itu. Artinya, tidak ada urusan dengan tanah yang dijual almarhumah ibu mereka ke Hendri. Penjualannya pun sudah memenuhi persayaratan dan aturan sebagaimana mestinya.

"Saya tegaskan, bahwa tanah tersebut sudah dijual secara resmi oleh ibu kami sesuai hukum yang berlaku. Jadi kami tidak ada hubungan dengan pihak Mega Lavender. Karena Mega Lavender beli tanahnya bukan dari kami, tapi beli dengan Hendri Susanto Ngadimo," tambahnya.

Baca Juga: 3000 Bidang Tanah Program PTSL di Kapuas Hulu Masih Tahap Pengukuran

Sebelumnya, salah seorang ahli waris lainnya, menggelar aksi unjuk rasa di depan kompleks perumahan tersebut. Ia mendesak pihak pengembang menghentikan kegiatan.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x