Network
WARTA PONTIANAK - Kepala Desa Semanga’ Kecamatan Sejangkung, Mujian Suswantoro mengecam pemerintah daerah karena tidak ada upaya dalam membantu warga yang mengalami dampak akibat pencemaran sungai 150 ton minyak CPO milik PT. Wirata yang mengalami kebocoran.
Baca Juga: Kapal Tongkang Bocor yang Membawa 150 Ton CPO Cemari Sungai Sambas
“Pencemaran sungai sudah sangat sering terjadi, tapi tidak ada sama sekali pemerintah daerah melakukan tindakan tegas terhadap perusahaan. Pemerintah daerah dan para pemimpin terkesan tidak peduli terhadap warga kami yang menjadi korban,” ujar Mujian saat mendampingi kunjungan Komisi II DPRD Kabupaten Sambas ke kapal tongkang yang bocor.
Mujian menjelaskan, persoalan pencemaran sungai Sambas Besar akibat perusahaan sawit ini sudah semakin parah. Sebelumnya di Desa Semangat terjadi kebocoran pipa POM PT. Agronusa Indotama 3 (ANI) yang menyebabkan pencemaran sungai dan banyak ikan yang mati. Sekarang terjadi lagi pencemaran sungai akibat kapal tongkang yang bocor.
Baca Juga: Rutan Putussibau Usulkan 59 Warga Binaan yang Memenuhi Syarat agar Dapat Remisi Idul Fitri 2021
“Warga kami sangat dirugikan, banyak dari mereka yang tidak bisa beraktivitas karena sungai sambas sudah tercemar,” katanya.
Mujian melanjutkan, Sungai Sambas Besar hingga saat ini masih menjadi kebutuhan warganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik itu untuk mencuci, mandi, bahkan menjadi mata pencaharian.
“Sungai Sambas Besar sudah menjadi kebutuhan masyarakat dan pihak perusahaan harus bertanggungjawab terhadap persoalan ini. Dan kami meminta agar pemerintah daerah tegas menyikapinya. Jangan sampai terjadi people power, nanti masyarakat yang disalahkan, sedangkan pemerintah daerah sama sekali tidak berbuat untuk kepentingan masyarakat,” tukas dia.
Baca Juga: Pempus Kucurkan Rp70 Miliar untuk Pembangunan Jalan Layang di Kapuas Hulu
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 150 ton minyak CPO kapal tongkang milik PT. Wirata, Senin kemarin mengalami kebocoran di Sungai Sambas Besar Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas, akibatnya Sungai Sambas Besar mengalami pencemaran yang cukup parah. Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Sambas, Ahmad Hapsak Setiawan bersama anggotanya langsung ke lokasi kapal tongkang yang bocor, Selasa kemarin.***
