Sebagai pemuda, lanjut Kodap, harus mengambil sikap dan peran aktif untuk menyikapi perubahan iklim seperti yang dirasakan saat ini.
"Karena kita akan menyongsong masa depan yang akan datang, kalau kita bersikap acuh tak acuh, ruang aman dan nyaman untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita itu akan sulit untuk kita wujudkan, jika kita tidak mencegah bencana iklim sejak dini. Nah itulah latar belakang yang harus sikap bersama sama," katanya lagi.
Lebih lanjut, Kodap menyampaikan, jika berbicara terkait perubahan iklim itu, sebenarnya banyak sudah dampak yang dirasakan seperti banjir, karhutla, dan kualitas udara yang semakin hari semakin memburuk.
"Jika kita tidak merespon dan menyikapi perubahan iklim seperti saat ini. Maka, ruang hidup yang aman dan nyaman untuk kita dan generasi kita yang akan datang itu hanyalah imajinasi saja. Berangkat dari pengalaman pengalaman itulah makanya harus kita sikapi dan bersinergi bersama," ujarnya.
Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim
Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat UPT KPH Wilayah Mempawah, Reni Ayufrida Oktafyanti mengatakan, UPT KPH Mempawah pada intinya mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis dalam hal perlindungan hutan, terutama salah satunya dalam pengendalian kebakaran hutan.
"Pada UPT KPH Mempawah sendiri dalam penanganan karhutla itu ada yang namanya kesatuan kerja sendiri, yang dinamakan oleh Brigade Dalkarhutla yang dikepalai langsung oleh kepala KPH Mempawah," katanya.
Dalam tim yang ditangani khusus pengendalian karhutla KPH Mempawah ini, pihaknya memiliki personil perempuan yang terlibat dalam upaya pengendalian karhutla ini.
"Kebetulan sekretaris dan saya sendiri wanita yang diamanatkan untuk bertanggung jawab dalam penanganan karhutla, selain itu kami juga ada tim pengendali yang dimana anggotanya ada beberapa orang yang memang wanita," ujar Ayu, sapaannya.