Ilmuwan Jepang Temukan Mikroplastik Ada di Awan, Besar Kemungkinan Pengaruhi Iklim

- 14 Oktober 2023, 21:35 WIB
Mikroplastik ada di awan, ditemukan ilmuwan Jepang
Mikroplastik ada di awan, ditemukan ilmuwan Jepang /freepik.com - @Vaynakh/

WARTA PONTIANAK - Para peneliti di Jepang telah memastikan bahwa mikroplastik terdapat di awan, yang kemungkinan besar mempengaruhi iklim dengan cara yang belum sepenuhnya dipahami.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal  Environmental Chemistry Letters, ilmuwan Jepang mendaki Gunung Fuji dan Gunung Oyama untuk mengumpulkan air dari kabut yang menyelimuti puncak, kemudian menerapkan teknik pencitraan canggih pada sampel untuk menentukan sifat fisik dan kimianya.

Tim tersebut mengidentifikasi sembilan jenis polimer berbeda dan satu jenis karet dalam mikroplastik di udara, yang ukurannya berkisar antara 7,1 hingga 94,6 mikrometer.

Setiap liter (0,26 galon) air awan yang diuji mengandung antara 6,7 ​​hingga 13,9 lembar plastik.

Baca Juga: Pusat Keamanan Kecerdasan Buatan Sudah Diluncurkan Badan Keamanan Nasional AS

“Jika isu polusi udara plastik tidak ditangani secara proaktif, perubahan iklim dan risiko ekologi dapat menjadi kenyataan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dan tidak dapat diubah di masa depan,” penulis utama penelitian tersebut, Hiroshi Okochi dari Universitas Waseda, memperingatkan dalam sebuah pernyataan. pernyataan pada hari Rabu.

Ketika mikroplastik mencapai lapisan atas atmosfer dan terkena radiasi ultraviolet dari sinar matahari, mikroplastik tersebut akan terurai dan berkontribusi terhadap gas rumah kaca, kata Okochi.

Mikroplastik yang didefinisikan sebagai partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang berasal dari limbah industri, tekstil, ban mobil sintetis, produk perawatan pribadi, dan sumber lainnya telah ditemukan di dalam ikan, tersebar di es laut Arktik, dan di salju di pegunungan Pyrenees antara Perancis dan Spanyol.

Namun, mekanisme pengangkutan mikroplastik ke berbagai lokasi tersebut masih belum jelas, dan penelitian mengenai pengangkutan mikroplastik melalui udara masih terbatas.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x