Masyarakat Areal Konsesi Perusahaan Kayu dan Perkebunan di Kayong Utara Diberikan Pelatihan Hukum Kritis

- 4 Juni 2024, 20:34 WIB
Pelatihan Hukum Kritis Bagi Masyarakat Yang Tinggal Di Dalam Dan Di Sekitar Areal Konsesi Perusahaan Kayu dan Perkebunan Skala Besar Di Kayong Utara
Pelatihan Hukum Kritis Bagi Masyarakat Yang Tinggal Di Dalam Dan Di Sekitar Areal Konsesi Perusahaan Kayu dan Perkebunan Skala Besar Di Kayong Utara /HMS/

WARTA PONTIANAK – Perkumpulan Link AR Borneo menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat terdampak yang tinggal di dalam dan di sekitar area konsesi perusahaan kayu dan perkebunan sawit skala besar.

Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan di Dusun Sutera 3, Desa Padu Banjar, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara ini, diikuti lebih kurang 20 orang yang berasal dari Desa Padu Banjar dan beberapa desa sekitarnya, yaitu Desa Batu Barat, Sui Mata Mata, Sui Paduan dan Sui.Sepeti. Dalam kegiatan ini, 4 orang perwakilan dari Desa Kualan Hilir-Ketapang juga mengikutinya.

Semua delegasi peserta desa tersebut merupakan masyarakat terdampak beroperasinya PT Mayawana Persada, termasuk Desa Padu Banjar dimana Hutan Desa nya berbatasan dengan konsesi perkebunan kayu tersebut.

Salah seorang fasilitator dari Link-AR Borneo, Sofyan Efendi mengatakan, bahwa pendidikan dan pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian pendidikan dan pelatihan serupa yang telah dilaksanakan oleh Link-AR Borneo beberapa waktu sebelumnya di Dusun Sabar Bubu, Desa Kualan Hilir, Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang.

“Selain membahas mengenai berbagai dampak sosial ekonomi dan lingkungan akibat adanya Perijinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH-HT) maupun perkebunan sawit, pendidikan dan pelatihan ini juga memberikan keterampilan advokasi dasar bagi masyarakat,” ungkap Sofyan Efendi.

Untuk itu, berkenaan dengan kemampuan advokasi dasar, maka LBH Pontianak menjadi mitra sekaligus narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan.

Baca Juga: Tingkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Terdampak, Link-AR Borneo Gelar Pendidikan dan Pelatihan

Ketua Link-AR Borneo, Ahmad Syukri mengatakan, pendidikan dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terdampak mengenai hak untuk mendapatkan akses kelola dan kontrol masyarakat terhadap sumber daya alam, sebagaimana diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Menurutnya, masyarakat di beberapa desa tersebut telah kehilangan akses kelola dan kontrol atas sumber daya alam, tanah dan hutan, yang selama ini telah menjadi sumber penghidupan dan lingkungan hidupnya.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah