Dituding Intai Habib Rizieq, BIN Buka Suara

- 7 Desember 2020, 21:18 WIB
Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto.
Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto. /Antaranews Bali/Naufal Fikri/

 

WARTA PONTIANAK - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah bila anggotanya menyusup ke pondok pesantren di Megamendung, Bogor untuk mengintai Muhammad Rizieq Shihab (MRS).

Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari Antara, Senin 7 Desember 2020, mengatakan bahwa informasi yang beredar terkait anggota BIN melakukan pembuntutan dan pengintaian MRS itu adalah tidak benar atau hoaks.

"Hoaks itu mas (foto anggota BIN yang beredar di media sosial)," kata Wawan.

Baca Juga: Ini Jarak Tempuh Mobil Listrik Karya Mahasiswa Fakultas Teknik Untan Pontianak

Dalam foto yang tersebar di media sosial tiga orang yang disebut anggota BIN melakukan pengintaian di Pesantren Rizieq di Megamendung dengan menggunakan mobil, drone, bahkan ada yang menyamar sebagai jurnalis.

Ketiganya dibekuk oleh intelijen FPI dan sempat diinterogasi, kemudian dilepaskan kembali.

Bahkan pada Minggu (6/12) telah terjadi baku tembak antara Laskar FPI dengan anggota yang membuntuti tersebut, yang ternyata anggota kepolisian.

Petugas Polda Metro Jaya menembak enam orang pengikut Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan.

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin.

Fadil menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Baca Juga: Ini Tiga Kasus Penyumbang Angka Kejahatan di Pontianak

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tambahnya.***

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x