WARTA PONTIANAK – Yi Sun-sin (28 April 1545 – 16 Desember 1598) adalah seorang laksamana angkatan laut legendaris Korea yang terkenal dengan perannya dalam mempertahankan negaranya dari invasi Jepang selama Perang Imjin (1592-1598).
Dia dikenal sebagai pahlawan nasional Korea dan dihormati karena keterampilan strategisnya yang brilian, kepemimpinan yang berani, dan patriotisme yang tak tergoyahkan.
Kehidupan Awal dan Karier Militer
Lahir dari keluarga bangsawan yang jatuh miskin, Yi Sun-sin menunjukkan bakat militer sejak usia muda.
Dia bergabung dengan militer pada usia 23 tahun dan dengan cepat naik pangkat melalui keterampilan dan keberaniannya.
Selama bertahun-tahun, ia melayani di berbagai pos militer dan membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang tangguh dan inovatif.
Perang Imjin dan Kemenangan Laut yang Legendaris
Ketika Jepang menginvasi Korea pada tahun 1592, Yi Sun-sin memimpin armada kecil yang tidak diunggulkan melawan armada Jepang yang jauh lebih besar.
Menggunakan kombinasi strategi inovatif, taktik gerilya yang cerdik, dan kapal perang berlapis besi yang disebut "Kapal Kura-kura", Yi Sun-sin memenangkan 23 pertempuran laut termasyhur melawan Jepang, dengan hanya menderita satu kekalahan.
Kemenangannya yang paling terkenal termasuk Pertempuran Myeongnyang (1597), di mana ia menggunakan arus dan formasi khusus untuk mengalahkan armada Jepang yang jauh lebih besar.
Kematian Tragis dan Warisan Abadi
Baca Juga: Kisah Hidup Utsman bin Affan: Sang Pemersatu Umat
Meskipun prestasinya yang luar biasa, Yi Sun-sin menghadapi intrik politik dan tuduhan palsu dari bangsawan lain yang iri dengan kepemimpinannya.
Pada tahun 1598, dalam Pertempuran Noryang, dia sekali lagi mengalahkan armada Jepang yang besar, tetapi terbunuh oleh tembakan meriam musuh.
Meskipun kematiannya tragis, Yi Sun-sin menjadi simbol perlawanan Korea dan dihormati sebagai pahlawan nasional.
Warisannya hidup dalam nama kapal Angkatan Laut Korea, patung dan peringatan di seluruh negeri, dan dalam hati rakyat Korea yang terus menghormati keberanian dan pengorbanannya. ***