Apakah Faktor Risiko Penyakit Jantung Meningkatkan Peluang Depresi?

- 17 April 2022, 21:53 WIB
Ilustrasi: Penyakit jantung
Ilustrasi: Penyakit jantung /mohamed_hassan/Pixabay

WARTA PONTIANAK – Selama beberapa generasi, orang telah terpesona oleh hubungan antara pikiran dan tubuh. Misalnya, apakah orang benar-benar mati karena patah hati? Apakah pikiran yang sehat menunjukkan tubuh yang sehat?

Para ilmuwan telah mempelajari hubungan antara kesehatan mental dan fisik selama beberapa waktu. Salah satu hubungan tersebut adalah antara depresi dan penyakit jantung.

Penelitian telah menunjukkan bahwa depresi lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit jantung dibandingkan dengan populasi umum.

Lebih lanjut, pada orang yang secara fisik sehat, jika diikuti selama bertahun-tahun, mereka yang memiliki gejala depresi tinggi lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung daripada mereka yang tidak mengalami depresi.

Kita juga tahu bahwa pada orang dengan penyakit jantung akut (misalnya, mereka pernah mengalami serangan jantung), mengalami depresi dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung lebih lanjut dan kematian, tidak hanya dari penyakit jantung, tetapi dari penyebab apa pun.

Namun, lebih sedikit penelitian yang menyelidiki apakah tren ini ada sebaliknya – yaitu, apakah faktor risiko kardiovaskular dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terkena depresi. Tapi sekarang, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE telah berusaha untuk mengeksplorasi hal ini.

Baca Juga: Disebut Jantung Alquran, Ternyata Ini Keutamaan Baca Surah Yasin di Malam Jumat 

Apa yang peneliti lakukan?

Sandra Martín-Peláez dari Universitas Granada di Spanyol dan rekan-rekannya berfokus pada orang dengan sindrom metabolik untuk mengeksplorasi hubungan antara faktor risiko kardiovaskular dan depresi pada orang berusia antara 55 dan 75 tahun.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: ScienceAlert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x