Imbas Kudeta Myanmar Picu Pelanggaran HAM, Facebook Blokir Junta Militer Gunakan Aplikasinya dan Instagram

- 25 Februari 2021, 15:18 WIB
Ilustrasi Facebook blokir junta militer yang kudeta Myanmar
Ilustrasi Facebook blokir junta militer yang kudeta Myanmar /Pexels/

Baca Juga: Mantan Pastor asal AS Diadili karena Melakukan Pelecehan Seksual di Timor Leste

Sebelumnya, dalam beberapa tahun belakangan, Facebook selalu digunakan oleh aktivis hak-hak sipil dan partai politik demokratis di Myanmar guna melawan militer setelah menghadapi kritik internasional karena gagal menahan kampanye kebencian daring.

Pada 2018, Facebook memblokir akun panglima militer Min Aung Hlaing, yang sekarang menjadi penguasa militer, serta 19 perwira dan organisasi senior lainnya.

Baca Juga: Siap-siap! GeNose jadi Syarat untuk Naik Pesawat Mulai 1 April 2021

Saat itu, Facebook juga menghapus ratusan halaman dan akun yang dijalankan oleh anggota militer atas coordinated inauthentic behaviour  (tindakan kelompok orang/halaman yang menyesatkan orang-orang lain soal siapa mereka dan apa yang mereka lakukan, red).
 
Menjelang pemilihan November tahun lalu, Facebook mengumumkan telah menghapus jaringan 70 akun palsu dan halaman yang dioperasikan oleh anggota militer, yang telah mengunggah konten-konten positif tentang tentara atau kritik terhadap Suu Kyi beserta partainya.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x