Gelar Pertemuan di London, Menteri Luar Negeri G7 akan Bersatu Lawan Rusia

- 12 Desember 2021, 13:27 WIB
Ilustrasi Rusia-Tiongkok.
Ilustrasi Rusia-Tiongkok. /PIXABAY/Gerd Altmann

WARTA PONTIANAK - Menteri Luar Negeri negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7) menggelar pertemuan di kota Liverpool, Inggris guna bersatu melawan agresor global. Tuan rumah, Inggris, menyatakan keprihatinan mendalam tentang pembangunan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.

Inggris sedang mencari konsensus yang sulit dipahami dari beberapa negara-negara kaya dalam menanggapi apa yang disebutnya "perilaku jahat" oleh Rusia, dan atas ketegangan dengan China dan Iran.

“Kita perlu mempertahankan diri dari ancaman yang berkembang dari aktor yang bermusuhan,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss saat membuka pertemuan para menteri luar negeri dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan : Media Sosial adalah Ancaman Utama bagi Demokrasi

“Dan kita harus bersatu dengan kuat untuk melawan agresor yang berusaha membatasi batas kebebasan dan demokrasi," sambungnya, seperti dikutip dari Aljazeera, Minggu 12 Desember 2021.

AS dan sekutu NATO-nya khawatir bahwa pergerakan pasukan dan senjata Rusia ke wilayah perbatasan dengan Ukraina mungkin merupakan awal dari invasi. Mereka menyebut, akan menjatuhkan sanksi berat pada ekonomi Rusia jika itu terjadi.

Menanggapi persoalan tersebut, Moskow membantah berencana menyerang Ukraina dan menuduh Kyiv memiliki desain yang diduga agresif. Kremlin mengatakan pihaknya khawatir dengan dorongan Barat untuk memasok Ukraina dengan senjata berteknologi tinggi yang diklaimnya digunakan oleh Kyiv untuk memprovokasi Moskow.

Sementara, pada Jumat 10 Desember 2021 beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan menolak tuntutan Rusia untuk menarik undangannya ke Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer.

Baca Juga: Ciduk Pria Pembawa Pisau, Polisi Siprus : Tak Terkait dengan Kunjungan Paus Fransiskus

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x