WARTA PONTIANAK – Seorang warga Shanghai, China, harus menggelontorkan uang hampir Rp1 juta untuk membeli makanan.
Bahkan, seorang warga bermarga Ma mengaku jika dirinya harus membayar 400 Yuan atau setara Rp900 ribu untuk sekotak mi instan dan soda.
"Saya hanya mencoba untuk menyediakan pasokan makanan. Saya tidak yakin berapa lama (lockdown) ini akan berlanjut," kata Ma, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Warga Shanghai Menjerit, Sekardus Mi Instan Dihargai Hampir Rp1 Juta karena Lockdown”, Minggu 17 April 2022.
Tidak hanya Ma, salah seorang warga Shanghai lainnya, Frank Tsai yang terjebak di dalam apartemennya yang berada di Puxi, bagian barat Shanghai telah menimbun persediaan makanan untuk 4 hari, sebagaimana anjuran pemerintah setempat.
Namun tujuh hari kemudian, kebijakan lockdown yang semakin ketat membuatnya harus menghemat porsi makanan.
"Saya kini memikirkan makanan dan jumlah asupan makanan lebih dari yang pernah saya pikirkan sepanjang hidup," tuturnya.
Baca Juga: Meningkatnya Pegawai Terpapar Covid-19, Kantor Kemensos Lockdown Tiga Hari
Tingginya biaya hidup warga Sanghai lantaran, Pemerintah China telah memberlakukan lockdown di Shanghai selama dua minggu.
Pemberlakuan lockdown yang mendadak ini, menyebabkan 25 juta penduduk Shanghai terpaksa tinggal di rumah. Kurangnya akses ke makanan dan obat-obatan memicu kemarahan publik.