Baca Juga: Lawan Rusia, Jerman Berupaya Gandeng India untuk Dijadikan Sekutu Negara Barat
"Moto kami adalah mengurangi apa yang Anda bisa dan menetralkan apa yang tidak bisa," ujar pendiri Anirudh Gupta, yang meluncurkan perusahaan ini pada tahun 2021 dan kini telah memiliki lebih dari 20 merek konsumen sebagai mitra.
"Kita perlu menyederhanakan aksi iklim, membuatnya mudah diakses, layak secara ekonomi, dan menyenangkan untuk dilakukan," ujarnya, seraya menjelaskan bahwa untuk membuat aksi terkait iklim menjadi lebih menyenangkan, Climes memberikan kredit kepada para tamu pernikahan dan kode QR untuk memindai dan memilih proyek solusi iklim yang akan didanai.
"Uang tersebut bergerak dalam bentuk kredit Climes. Setiap Clime berharga 395 rupiah dan mengimbangi satu kilogram karbon dari atmosfer," katanya.
Perusahaan ini telah mengimbangi lebih dari 26 ton karbon yang dikeluarkan dari empat upacara pernikahan.
Menurut platform online Statista, pernikahan India memiliki jumlah tamu terbesar di dunia, dengan rata-rata sekitar 500 tamu yang hadir. Sebuah studi tahun 2017 oleh Kementerian Urusan Konsumen India di wilayah Delhi menunjukkan bahwa tidak jarang prasmanan pernikahan menyajikan 200 hingga 300 hidangan yang berbeda-beda. Sejumlah LSM mengatakan bahwa sering kali terdapat sisa makanan berlebih yang berpengaruh buruk pada lingkungan.
"Rata-rata, makanan berlebih yang tersisa dari pesta pernikahan dapat memberi makan hingga 100 orang," kata Abdul Wahid, yang menjadi sukarelawan di New Delhi bersama Robin Hood Army, sebuah LSM yang mendistribusikan makanan kepada masyarakat yang kurang beruntung.***