Situasi Terkini di Gaza Mencekam, Ultimatum Israel Perintahkan Evakuasi Bikin Warga Ketakutan dan Kebingungan

- 13 Oktober 2023, 17:17 WIB
Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza
Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza /Anadolu/

WARTA PONTIANAK - Perintah Israel agar 1,1 juta warga sipil di Jalur Gaza untuk pindah dari utara ke selatan dalam waktu 24 jam telah menciptakan suasana kebingungan dan ketakutan di daerah kantong yang terkepung pada hari ketujuh pemboman balasan Israel .

Arahan tersebut dikeluarkan pada hari Jumat 13 Oktober 2023 waktu setempat ketika Israel diperkirakan akan memerintahkan invasi darat ke wilayah padat penduduk tersebut menyusul serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada minggu lalu yang dilakukan di Israel selatan oleh Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai Gaza.

Sebagai tanggapan, Otoritas Urusan Pengungsi Hamas mengatakan kepada penduduk di utara untuk “tetap teguh di rumahdan berdiri teguh dalam menghadapi perang psikologis menjijikkan yang dilancarkan oleh pendudukan”.

Baca Juga: Israel Perintahkan 1 Juta Warga Palestina Pindah ke Gaza Selatan, Hamas Tak Gentar : Propaganda Palsu

Warga di Kota Gaza mengemasi barang apa pun yang mereka bisa saat mereka mulai mengungsi ke arah selatan dengan mobil, van, dan kendaraan lain yang tersedia. Orang-orang saling menelepon untuk menanyakan rute mana yang harus diambil dan mana yang harus dihindari, serta mencari tahu kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan udara Israel.

Di Gaza utara, warga pada Jumat pagi mengatakan jalanan kosong karena orang-orang tetap berada di dalam rumah mereka mencoba memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya sesuai perintah evakuasi Israel, AP melaporkan.

Tidak ada mobil di jalan kecuali ambulans. Karena pemadaman internet dan terputusnya jaringan telepon, warga Palestina mengatakan bahwa informasi sangat sedikit dan sebagian besar masih belum mendengar perintah langsung dari tentara untuk mengungsi.

“Sampai saat ini, orang-orang percaya ini adalah semacam perang psikologis, mereka tidak mau mempercayainya,” kata Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Gaza utara, pada Jumat dini hari.

Baca Juga: Rumah Sakit di Gaza Berpotensi Berubah Jadi Kamar Mayat menyusul Pemboman Besar-besaran Israel

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x