BMKG: Musim Kemarau 2021 Dimulai Agustus hingga September

27 Juli 2021, 14:57 WIB
Iskandar Prakirawan BMKG Kapuas Hulu /Taufiq AS/
WARTA PONTIANAK - Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu tampaknya harus siap-siap menghadapi musim kering atau kemarau. Pasalnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kapuas Hulu sudah memperkirakan hal tersebut. 

Iskandar Prakirawan BMKG Kapuas Hulu saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan jika dilihat dari analisa dan prakira cuaca, memang saat ini sedang terjadi perubahan cuaca, di mana untuk dua bulan kedepan itu memasuki musim kemarau. 

Baca Juga: Penambangan Pasir Tanpa Izin akibatkan Rumah Warga di Nangan Kalis Terancam Ambruk

"Agustus-September diprakira kemarau, karena saat ini sudah masuk angin Muson Timur dari Australia dan berdampak pada beberapa bagian wilayah Indonesia terjadi kekeringan," katanya Selasa 27 Juli 2021. 

Iskandar menyampaikan, sifat kering ini, bukan berarti tidak ada hujan. Tetap ada dengan curah hujan yang rendah dan sedang. Untuk saat ini, memang diprakira cuaca hujan sudah sangat kurang.

Sejak tanggal 15 Juli kemarin lebih banyak hari tanpa hujan. Adapun hujan pada tanggal 20 Juli dengan curah hujan 0,8 mili dan tanggal 25 dengan curah hujan juga 0,8 mili.

"Dalam waktu dekat ini, juga berpotensi hujan yakni tanggal 30 sampai 31 Juli, itu hasil analisa dan prakira cuaca di Kabupaten Kapuas Hulu," jelasnya. 

Baca Juga: Operator Alat Berat Diringkus, Polisi akan Periksa Pemodal PETI di Kapuas Hulu

Untuk hotspot terjadinya Kebakaran Hutan (Karhutla) kata Iskandar, bahwa titik api muncul sejak Minggu, 25 Juli 2021. Tanggal 25 Juli titik api muncul Kapuas Hulu, dengan jumlah sebanyak 17 titik api. 

Adapun 17 titik api itu yakni, 4 titik di Bunut Hulu, 8 titik di Pengkadan, 4 titik di Kedamin dan 1 titik di Putussibau Utara. 

"Memang jika dilihat data se Kalimantan Barat pada tanggal 25 Juli itu, daerah kita paling banyak titik apinya," papar Iskandar. 

Iskandar menjelaskan, namun hingga hari ini, 27 Juli 2021 terjadi perubahan hotspot/titik api, kemudian juga terjadi penambahan, dari 17 titik api menjadi 19 titik api. 

Adapun titik api untuk hari ini, yakni 8 titik di Puring Kencana, 1 titik di Empanang, 5 titik di Putussibau Utara, 2 titik di Kedamin dan 1 titik di Batang Lupar. 

Baca Juga: Babak Baru Kasus Korupsi Terminal Bunut Hilir 2018, Kejari Kapuas Hulu akan Bentuk Tim Investigasi

"Semua titik api ini berpotens terjadinya Karhutla, terlagi saat ini memasuki musim kemarau,"tutupnya.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler