Network
WARTA PONTIANAK - Tepat tanggal 20 November merupakan momentum bersejarah bagi anak-anak sedunia. Pasalnya, ditanggal itu, diperingati sebagai hari anak sedunia. Dikutip dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Anak Sedunia tahun 2023 mengusung tema "For Every Child, Every Right".
Dimomentum hari anak sedunia tahun ini, Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Sanggau memperingatinya dengan sederhana. Mereka membagikan 100 hand flag atau bendera tangan serta susu kotak da makanan ringan kepada anak-anak yang bermain di taman Aronk Belopa Kita Saggau.
Baca Juga: Terbitkan SE KLB DBD, Plt Bupati Sanggau Minta OPD Serius Bekerja
"Kami membagikan 100 bendera kecil dan makanan ringan pada hari Minggu kemarin. Kenapa kami memilih hari Minggu karena dihari itu anak-anak banyak yang bermain di taman," kata Ketua Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Sanggau Nazwa Nur Fahira kepada wartawan, Senin 20 November 2023.
Nazwa Nur Fahira yang merupakan siswi kelas 12 IPA 1 SMA Negeri 02 Sanggau itu menjelaskan, momentum peringatan hari anak sedunia tahun 2023 dirasa sangat spesial dikarenakan perayaaanya melibatkan anak-anak di Kota Sanggau.
"Hari anak sedunia ini kami rayakan bersama anak-anak di Sanggau, karena memang tujuan kami untuk memperingati dan merayakan hari yang dimana anak-anak harus tahu dan perlu merayakannya untuk diri mereka sendiri," kata Wawa sapaan akrab Nazwa Nur Fahira.
Mewakili anak-anak Sanggau, dihari anak sedunia ini, Wawa menyampaikan harapannya agar para orang tua dan lingkungan memahami apa yang menjadi kebutuhan wajib anak-anak. Begitu juga pemerintah dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan anak-anak yang harus dipenuhi oleh negara.
Baca Juga: Ini Tanggapan Ontot terkait Rumor Nyamuk Wolbachia Dikaitkan dengan DBD di Sanggau
"Di hand flag yang kami bagikan ada kata-kata seperti stop kekerasan anak, mari cegah stunting, dan stop perkawinan anak. harapan kami dengan kata-kata singkat yang kami sebarkan ini semoga isu-isu terkait anak bisa lebih di perhatikan. tidak ada lagi kekerasan dan bullying kepada anak, tidak ada lagi kasus perkawinan usia anak, bebasnya anak di kawasan tanpa asap rokok, dan juga semoga anak-anak di kota sanggau suaranya dapat didengarkan oleh orang dewasa karena anak juga memiliki hak untuk berpendapat," pungkasnya. (Abang Indra)
