Trump Akhirnya Bisa Bercuit Lagi di Twitter

- 8 Januari 2021, 18:12 WIB
Bukan Hanya Pemerintah AS, Irak Perintahkan Penangkapan Bagi Donald Trump
Bukan Hanya Pemerintah AS, Irak Perintahkan Penangkapan Bagi Donald Trump /The White House

WARTA PONTIANAK – Setelah dilarang untuk menyampaikan pendapatnya di platform media sosial Twitter, akhirnya  Donald Trump Presiden Amerika Serikat itu kembali ke platform media sosial tersebut dengan unggahan video.

"Sekarang Kongres telah mensahkan hasil, pemerintah baru akan dilantik pada 20 Januari," ujar Trump dalam video yang diunggah pada akun Twitter-nya @realDonaldTrump, Jumat 8 Januari 2021, seperti dilansir dari Antara.

"Fokus saya sekarang beralih ke memastikan transisi kekuasaan yang mulus, teratur dan tanpa hambatan," kata Trump.

Baca Juga: Ini Reaksi Seluruh Negara Tanggapi Demo Rusuh Pendukung Trump di Gedung Capitol

Pernyataan serupa telah dikeluarkan sebelumnya melalui akun direktur media sosial Gedung Putih, Dan Scavino.

Akun Trump dikunci pada Rabu 6 Januari 2021, setelah massa pendukungnya masuk ke Capitol, dan Twitter mengatakan akan tetap membekukan akun Trump hingga dia menghapus beberapa tweet dan kemudian menunggu selama 12 jam.

Juru bicara Twitter, Kamis 7 Januari 2021, telah mengonfirmasi bahwa cuitan yang dipermasalahkan telah dihapus, The Verge melaporkan.

Baca Juga: Pendukung Trump Serbu Capitol, PBB: Kami Prihatin ini Terjadi di Amerika

Twitter mengatakan Trump berisiko terkena larangan permanen jika terus melanggar aturan Twitter terkait informasi yang salah dan hasutan untuk melakukan kekerasan.

Ketika Trump meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari, dia akan kehilangan perlindungan "kepentingan publik" yang didapat akunnya saat dia masih menjabat. Hal ini akan mempermudah Twitter untuk menegakkan aturannya atas cuitan Trump yang melanggar batas.

Twitter mengunci akun Trump pada Rabu 6 Januari 2021, karena serangkaian cuitan yang menyebarkan kebohongan tentang hasil pemilu dan sebuah video yang menurut Twitter menimbulkan "risiko kekerasan."

Baca Juga: Jadi Pemicu Rusuh, Media Sosial Trump Dikunci

Dalam video itu, Trump mengulangi klaim palsunya bahwa pemilu tersebut dicederai, dan memuji massa yang masuk ke Capitol AS.

Facebook dan YouTube juga menghapus video yang sama dari akun Trump. Facebook kemudian menangguhkan akun Trump karena telah menggunakan platform tersebut untuk "menghasut pemberontakan dengan kekerasan terhadap pemerintah yang dipilih secara demokratis," dengan mengatakan risikonya "terlalu besar" untuk membiarkan akun tetap aktif.

Baca Juga: Jegal Kemenangan Biden, Donald Trump 'Kepergok' Telepon Pejabat Georgia untuk Menemukan 11.780

CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan pemblokiran itu akan tetap berlaku setidaknya sampai hari pelantikan.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x