Siswa SMAN 4 Pontianak Antusias Bisa Kembali Belajar Tatap Muka di Sekolah

- 24 Februari 2021, 23:06 WIB
Salah satu murid kelas XII SMAN 4 Pontianak, Noris Jeremius
Salah satu murid kelas XII SMAN 4 Pontianak, Noris Jeremius /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Sebanyak 100 orang murid perwakilan kelas XII SMAN 4 Kota Pontianak menjalani pemeriksaan Swab Rapid Antigen oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Rabu, 24 Februari 2021.

Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap murid guna mengantisipasi adanya murid yang positif Covid-19 di lingkungan sekolah. Untuk SMAN 4 Pontianak sendiri sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka sejak Senin, 22 Februari 2021.

Salah satu murid kelas XII SMAN 4 Pontianak, Noris Jeremius, juga melakukan pemeriksaan Swab Rapid Antigen. 

Baca Juga: Swab PCR di SMAN 4 Pontianak, Guru : Saya Bangga!

Dirinya menceritakan, pemeriksaan Swab Antigen tersebut rasanya seperti ketika hidung terhirup air saat berenang.

“Tidak terlalu sakit, tapi pas dimasukkan alat pemeriksaan ke dalam hidung rasanya kayak habis berenang, seperti hidung kemasukan air,” ungkap Noris kepada awak media.

Noris menyampaikan, dirinya sangat antusias dan tidak takut untuk melakukan pemeriksaan Swab Antigen. Namun, dirinya hanya takut alat pemeriksaan yang dimasukkan ke dalam lubang hidung membuat hidungnya berdarah.

Baca Juga: Neneng : Saya Kepingin Jadi Guru yang Pertama Divaksin

“Tidak was-was, biasa aja. Takut berdarah aja,” bebernya.

Selanjutnya, dia mengaku pemeriksaan Swab Antigen ini baru pertama kali dilakukannya dilingkungan sekolah.

“Ini yang pertama kali di Swab, sebelumnya belum pernah,” lanjutnya.

Sembari menunggu hasil, Noris mengungkapkan dirinya tak ada rasa takut sama sekali. Perasaan santai menyelimuti pikirannya saat menunggu hasil pemeriksaan terhadap dirinya keluar.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka di SMAN 4 Pontianak, 80 Guru di Swab PCR dan 100 Siswa Rapid Antigen

“Menunggu hasilnya santai jak, tenang-tenang,” tutur Noris.

Sementara itu, Noris mengaku senang karena dirinya bisa melakukan pembelajaran tatap muka kembali di sekolah. Dengan dilakukannya pembelajaran tatap muka, murid lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan oleh guru. 

“Bagus karena siswa bisa lebih memahami pelajaran saat pembelajaran tatap muka ini,” terangnya.

Baca Juga: Tes Swab Covid-19 di Hong Kong Tak Akurat, Perusahaan China BGI Genomics Minta Maaf

Saat ini, dirinya mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Untuk dilingkungan sekolah sendiri, Noris menyampaikan, protokol kesehatan sudah dilaksanakan dengan baik.

Selama pembelajaran dilakukan secara daring, Noris mengaku banyak kehilangan masa-masa kelas XII di sekolah. Pembelajaran pun terkesan bosan karena tidak bisa bertemu dengan teman sebaya nya.

“Ada rasa bosannya karena udah lama ndak ketemu teman-teman di sekolah. Nggak bisa berkumpul,” tutupnya. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x