Gus Nuril meminta HRS untuk jangan bersikap seperti itu, ia bahkan mengungkapkan petuah Jawa “Ajhining diri saka lathi” yang berarti bahwa seseorang dapat dihargai dan dihormati berdasarkan ucapannya atau perkataannya.
“Mbok jangan begitu, ajining diri saka lathi, sampean ngomongnya begini terus, bagaimana orang mau menghormati sampean, kalau pengikut sampean bisa jadi, tapi banyaknya pengikut tidak jaminan bahwa dia adalah kebenaran,”ujarnya.
Kemudian, Gus Nuril meminta untuk menjadikan Abu Jahal dan Abu lahab sebagai sebuah pelajaran, meskipun keduanya berasal dari keluarga Nabi dan berparas ganteng, namun mereka menjadi musuh Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Usai Diperiksa, Habib Rizieq akan Langsung Ditangkap, Pengacara HRS: Insya Allah Beliau Sudah Siap
“Abu Jahal juga banyak pengikiutnya, Abu Lahab juga banyak pengikutnya, paman-paman nabi yang wajahnya ganteng seperti nabi, kulitnya merah ganteng, pekertinya halus, tapi dia menjadi musuh nabi, anda sebagai keturunan nabi sebaiknya mulai introspeksi,” lanjutnya.
Kemudian diakhir tanyangan, Gus Nuril mengingatkan bahwa Islam hadir bukan untuk melaknat umatnya dan juga bukan untuk melaknat umat yang bukan penganut agamanya.
“Islam hadir bukan untuk melaknat umatnya, dan bukan untuk melaknat umat yang bukan agamanya, seorang pelacur yang menolong anjing sedang kehausan, kata rasul masuk surga,”pungkasnya.