Tapi warisan beracun Mladic terus memecah Bosnia. Bagi orang Serbia di Bosnia, dia adalah pahlawan perang yang berjuang untuk melindungi rakyatnya.
Bagi orang Bosnia, sebagian besar Muslim, dia akan selalu menjadi penjahat yang bertanggung jawab atas penderitaan dan kerugian mereka di masa perang.
Srdjan Stankovic, seorang veteran Serbia dalam konflik Bosnia 1992-1995, mengatakan para pendukung Mladic "tidak akan meninggalkannya”.
“Jika kita bisa membelanya, dan menyelamatkannya, kita akan melakukannya. Kami menciptakan republik bersama dan tidak ada yang bisa menyangkalnya kepada kami,” kata Stankovic kepada Al Jazeera.
Baca Juga: PBB: 34 Juta Penduduk di 20 Negara di Dunia Mendekati Kematian Akibat Kelaparan
Fikret Grabovica, yang putrinya yang berusia 11 tahun terbunuh selama pengepungan Sarajevo, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa undang-undang harus disahkan untuk melarang pemuliaan penjahat dan mempromosikan mereka sebagai pahlawan.
"Orang-orang seperti Mladic seharusnya tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penjahat terbesar yang pernah ada."
Bayangan Mladic dan Karadzic menyebar jauh melampaui Balkan. Mereka juga dihormati oleh pendukung sayap kanan asing karena kampanye berdarah mereka di masa perang melawan Bosnia.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Akhirnya Dewan Keamanan PBB Kutuk Kekerasan Militer di Myanmar
Orang Australia yang menembak mati puluhan jemaah Muslim di Christchurch, Selandia Baru, pada 2019 diyakini terinspirasi oleh para pemimpin Serbia Bosnia masa perang, serta Anders Breivik, supremasi kulit putih Norwegia yang menembak mati 77 orang di Norwegia pada 2011.***